Monday, August 22, 2011

WANITA SEPERTI APA?


Lasmi hanya tertunduk malu ketika Raka terus memandanginya. Telah 1 jam mereka duduk di teras rumah Lasmi,dan selama itu pula lasmi hanya terdiam atau sekedar tersenyum dan tersipu malu mendengar rayuan Raka. Lasmi tak tahu hubungannya dengan Raka lebih dari sekedar teman atau tidak. Sebenarnya telah lama ia menyimpan perasaan pada lelaki di hadapannya itu. Raka pun seperti membiarkan perasaan Lasmi semakin mendalam padanya. Tapi Raka tak kunjung juga menyatakan perasaannya yang sebenarnya. Namun,kedekatan mereka semakin bertambah setiap harinya.

Sore itu rumah Lasmi sepi tak ada orang,kedua orang tuanya pergi ke rumah saudaranya di luar kota bersama Dinda adik Lasmi. Ketika Raka datang,Lasmi hanya bisa menjamunya di teras,karena takut gunjingan tetangga yang memang hoby menggosip. Angin bertiup semilir membelai rambut panjang lasmi,beberapa helai rambut menutupi wajahnya. Lasmi merapikannya dengan menyisirnya menggunakan jari-jarinya.Raka terpesona melihatnya.
“Mi,kamu cantik sekali.semakin cantik setiap harinya” Raka mengucapkannya tulus dari hati yang terdalam.
Lasmi hanya bisa tersipu mandengar kata-kata Raka. Wajahnya merona merah,membuat ia semakin terlihat cantik. Tapi lasmi tak tahu hendak berkata apa. Ia bingung mau menjawab apa. Lasmi memang tak pernah dapat berkata apa-apa di depan Raka. Ia hanya berbicara seperlunya,lebih banyak diam,tertunduk,dan tersenyum. 6 bulan ia dekat dengan Raka. Dan selama itu pula ia terus menerus membiarkan Raka berbicara seorang diri. Ia memang menikmati pembicaraan itu. Ia begitu kagum jika Raka mengemukakan pendapatnya mengenai suatu hal permasalahan.Raka memang lelaki yang berpengetahuan luas. Namun,Lasmi tak pernah dapat berkata apa-apa.bukan karena ia bodoh,kadang lasmi juga ingin memberikan pendapatnya yang mungkin berlainan dengan pemikiran Raka,tetapi lidahnya kelu ketika hendak melontarkan kata-kata.dan akhirnya Lasmi hanya menjadi pendengar yang setia.
Raka bingung hendak berkata apa. Karena Lasmi begitu pendiam untuknya. Namun Raka tak bosan-bosan menemui Lasmi. Ia puas memandangi wajah lasmi yang begitu cantik.bahkan seandainya Lasmi tak dapat bicarapun,itu bukan masalah bagi Raka.
“Mi,aku pulang dulu. Sudah hampir maghrib.” Raka beranjak dari tempat duduknya.
“Ia Ka.” Jawab Lasmi.dalam hati sebenarnya ia ingin mengatakan lebih banyak lagi. Ia ingin berkata besuk kesini lagi ya,atau bagaimana kalau besuk kita pergi jalan-jalan,tapi hanya itu yang keluar dari mulut lasmi. Lasmi mengantar Raka sampai di pintu pagar rumahnya. Raka pun menghidupkan motornya dan berlalu pergi.Lasmi terpaku memandanginya sampai Raka tak terlihat lagi olehnya. 
Sesampainya di rumah Raka melihat ada motor matic yang terpakir di depan rumahnya.Ia kenal betul siapa pemiliknya. Dan Raka menjadi malas ketika sang pemilik terlihat telah menunggunya di teras rumah. Namun, Raka tetap harus menemuinya. Sofie seorang gadis yang tak kalah cantik dengan Lasmi.Bahkan ia tampil lebih modern daripada Lasmi.Tetapi Raka terlanjur malas bertatap muka dengannya.
Setelah memasukkan motor dalam garasi ia mememui sofie dengan tampang yang ogah-ogahan. Sofie menyambutnya dengan senyum gembira.
“ngapain kesini?” tanya Raka dengan nada yang ketus
“Kok gitu sih Ka? Aku kan kangen pengen ketemu kamu” jawab sofie dengan nada yang manja.
“aku sedang sibuk.banyak tugas yang harus aku selesaikan. Lagian ini mau maghrib. Kamu pulang saja” kata raka dengan cuek
“Ka,aku nungguin kamu dari jam 4 sore tadi” sofie memegang tangan Raka. Dan Raka menepisnya dengan kasar.
“apa-apaan sih kamu! Sudah pulang saja! Aku lelah!”
“Ka,please aku mau ngomong bentar ma kamu.”sofie terus memohon pada Raka
“aku mau sholat maghrib dulu!” Raka pun masuk ke rumah tanpa menghiraukan sofie
“Ka,aku tetep nunggu kamu disini sampai kamu mau ngomong ma aku!” teriak Sofie
Hingga pukul 8 malam Raka belum juga mau ke luar Rumah. Sedangkan Sofie masih bertahan menunggunya di teras rumah Raka. Ibu Raka telah menyarankan agar sofie pulang saja karena Raka sepertinya memang tak ingin di temui. Namun,sofie berkeras hati tak mau beranjak pergi dari rumah Raka.Karena kasihan pada Sofie,ibu Rakapun akhirnya memaksa Raka untuk menemui Sofie.Dan akhirnya Raka mau menemui gadis itu.
“Aku tak ingin bicara disini,ibuku pasti ikut mendengarkannya” kata Raka.
“terserah kamu Ka,mau dimana,yang penting aku bisa ngomong berdua sama kamu. Aku kangen kamu Raka.” Kata Sofie
“ya sudah ayo ikut aku.tapi kita bawa motor sendiri-sendiri saja!”kata Raka
“kenapa tidak naik motorku saja?nanti aku bisa anterin kamu pulang lagi.”bujuk Sofie
“nggak!kita bawa motor sendiri saja!kalau tak mau ya sudah kamu pulang saja!” tegas Raka
“iya..iya Ka.kita naik motor sendiri-sendiri.jangan marah lagi.” Kata Sofie
Kemudian mereka meluncur ke kafe tempat biasa Raka nongkrong. Raka menyulut rokok,Sofie juga menghidupkan rokoknya. Cukup lama mereka terdiam.hanya asap rokok yang terus mengepul dari mulut mereka berdua. Sebenarnya Sofie ingin memulai pembicaraan,namun ia takut Raka akan marah. Jadi ia membiarkan Raka yang mengawali pembicaraan. Namun,setelah cukup lama tak ada suara dari mulut Raka,Sofie pun memulai pembicaraan.
“Ka,kamu kenapa sih?sekarang beda.” Tanya Sofie
“beda? Aku biasa saja!tak ada bedanya.” Jawab Raka
“tapi Ka,sudah beberapa bulan ini kamu cuek ma aku. Aku nggak ngerti salahku apa sama kamu.kalaupun aku memang salah,aku minta maaf dan tolong kamu jangan dingin begini ma aku” pinta Sofie
“kamu tak salah Fie” kata Raka melunak. “aku yang salah,aku sudah tak ada rasa apapun sama kamu” sambung Raka.
Air mata Sofie tak bisa dibendung lagi. Ia tak menyangka Raka begitu tega padanya.padahal Sofie setia menanti Raka yang selama 6 bulan mulai menjauh darinya. Walaupun banyak lelaki yang menyukai Sofie,tapi tak sedikitpun ia berpaling dari Raka. Cintanya hanya untuk Raka seorang.
“apa Ka?? Kenapa begitu?? Tega kamu Ka!” Sofie histeris
“Fie, tolong tenang sedikit, ini kafe.orang-orang memperhatikan kita” Raka menenangkan Sofie.
Sofie tak sanggup lagi berada di tempat itu. Perasaannya benar-benar hancur karena Raka. Sofie akhirnya keluar dari kafe itu,dan Raka mengejarnya.
“Fie tunggu!tunggu!” Raka berusaha menghentikan Sofie. Namun, Sofie terlanjur naik motornya dan pergi dengan begitu cepat. Tiba-tiba Raka panik karena takut terjadi apa-apa pada Sofie. Akhirnya ia menghidupkan motornya dan mengejar Sofie. Tetapi Sofie telah jauh menghilang.Raka tak menemukannya.
Raka melihat jam ditelinganya, ini sudah jam setengah sebelas malam. Ia kawatir terjadi apa-apa pada Sofie. Akhirnya Raka pergi kerumah Sofie untuk memastikan ia ada dirumah atau tidak. Namun setelah Raka mengecek di rumah Sofie,kata pembantunya Sofie belum pulang. Lalu Raka mencari di rumah teman-teman Sofie. Tapi tak ada satupun yang mengetahui keberadaan Sofie. Entah dimana Sofie sekarang. Raka menjadi begitu kawatir padanya.
Raka tiba-tiba ingat ada pantai yang biasa mereka datangi berdua. Raka mencarinya kesana. Ternyata Raka menemukan Sofie di pantai itu. Pantai itu benar-benar sepi hanya ada Sofie dan Raka. Di tangan Sofie ada sebotol vodca yang isinya telah habis setengahnya. Asap rokok terus keluar dari bibir tipis Sofie. Entah berapa batang rokok yang telah ia nyalakan karena beberapa puntung rokok terlihat bertebaran disekitar Sofie.
Raka duduk disamping Sofie. Sofie melihat wajah Raka. Rakapun memandang wajah Sofie,gadis yang begitu dicintainya dulu. Namun,tiba-tiba wajah Sofie terhapus oleh bayangan wajah Lasmi,gadis lugu yang menghiasi hari-harinya kini. Sofie memuang muka dari Raka. Ia begitu sakit melihat wajah lelaki itu sekarang.
“Fie, maafin aku,memang aku salah. Namun, perasaanku untukmu telah tergantikan oleh wanita lain,maafin aku” ucap Raka
Sofie tak menyangka Raka akan mengatakan hal itu. Ia menangis sejadi-jadinya. Betapa sakit perasaannya sekarang. Raka tak tega melihat Sofie seperti itu. Raka memeluk Sofie dengan erat.Namun,Sofie meronta melepaskan pelukan Raka.
“siapa Ka?? Siapa wanita itu?”kata-kata itu terlepas dari mulut Sofie dengan diiringi air mata yang semakin meledak.
“Lasmi namanya. Ia gadis yang jauh berbeda denganmu. Ia begitu polos dan lemah lembut” jelas Raka dengan tenang
“Apa?? Jadi kau menganggap tampilan wanita seperti itu yang pantas kau cintai? Bukan wanita seperti aku ini!begitu maksudmu Ka! Begitu Ka!” emosi Sofie benar-benar tak bisa dibendung lagi.
“Sabar Fie,sabar! Maafkan aku Fie, kita akhiri saja hubungan kita sampai disini.tapi kita masih bisa berteman baik” kata Raka
“putus Ka?? Kita putus? Kau benar-benar meninggalkan aku demi wanita itu? Ka,mungkin dari penampilan dan sikap,wanita itu lebih baik dariku. Tapi Cuma aku yang bisa mencintaimu dengan tulus dan lebih dalam dari cinta manapun. Aku tetap setia,walaupun selama 6 bulan kau menjauh dariku. Aku setia Ka.tak peduli lelaki yang mendekatiku. Aku menjaga cinta ini untukmu!tapi apa yang kudapatkan darimu? Hah?? Oke kita putus!! Pergi dari sini Ka!! Pergi!!” emosi Sofie memuncak ia pun menangis dengan begitu histeris.
“sabar Fie...sabar”Raka menenangkan Sofie
“pergi!! Pergi dari sini!”  Sofie terus mengusir Raka.akhirnya Raka mengalah dan memutuskan untuk pulang. Sofie butuh waktu menenangkan dirinya.Rakapun berlalu pergi.
“Janagn pernah temui aku lagi!!” teriak Sofie mengantarkan kepergian Raka.

1minggu berikutnya di waktu sore,Raka pergi ke rumah Lasmi. Betapa ia rindu menemui Lasmi. Ia merindukan senyum manis Lasmi,rindu melihat rona wajah Lasmi yang yang tampak ketka ia merayunya. Semua tentang Lasmi telah benar-benar membuatnya terpesona. Memang 1 minngu kemarin ia sengaja tak menemui Lasmi,agar ia dapat meyakinkan dirinya bahwa ia benar-benar mencintai Lasmi dan kini ia tak sabar untuk segera menyatakan cinta pada Lasmi.
Raka telah mempersiapkan semuanya. Ia begitu rapi sore ini. Sekotak coklat,setangkai bunga,dan sebuah boneka panda yang besar telah ia siapkan untuk mengiringi pernyataan cintanya.
Rakapun mengeluarkan mobil dari garasi. Ia mengecek apakah semua suda ia bawa atau masih ada yang tertinggal.setelah yakin semua telah ia bawa,mobil itupun meluncur kerumah Lasmi.
 Raka benar-benar bahagia hari ini. Ia yakin Lasmi akan menerima cintanya dan mereka berdua akan menjadi sepasang kekasih yang berbahagia. Benar-benar tak sabar Raka menemui pujaan hatinya itu. Mobilpun ia pacu dengan kecepatan maksimal agar sampai secepatnya di rumah Lasmi.
Akan tetapi,sesampainya di rumah Lasmi Raka membatalkan niatnya untuk turun dari mobil. Ia melihat dari dalam mobil Lasmi bercanda dengan seseorang lelaki di teras. Bahkan lelaki itu membelai rambut Lasmi.Lasmi tak hanya tersenyum dan menunduk seperti yang selama ini selalu dilakukan Lasmi di depan Raka. Lasmi lebih banyak bicara dan tertawa lepas. Betapa sakit Raka menyaksikan pemandangan itu. Namun,ia enggan meninggalkan rumah Lasmi. Ia akan menunggu hingga lelaki itu pulang dari sana.
Akhirnya lelaki itu pulang dari rumah Lasmi.Lasmi mencium tangan lelaki itu,dan lelaki itu mencium kening Lasmi.Lasmi melambaikan tangan mengantarkan kepergiannya.
Raka turun dari mobil,niat untuk menyatakan cinta sudah ia buang jauh-jauh. Lasmi terkejut melihat kedatangan Raka. Ia tak menyangka mobil yang berhenti di depan rumahnya itu adalah mobil Raka. Dan Lasmipun tahu pasti Raka terus mengamatinya dari tadi.
“siapa lelaki itu Lasmi?” selidik Raka dengan nada yang menyimpan emosi yang siap meledak.
“emmm..dia..dia..Fadli,Ka.”jawab Lasmi terbata-bata.
“aku tak bertanya namanya! Aku bertanya apa hubunganmu dengan lelaki itu!” Raka sedikit tak dapat membendung amarahnya.
“untuk apa kau marah padaku Ka? Apa hakmu marah padaku? Kita tak ada hubungan apa-apa!”jawab Lasmi dengan diwarnai emosi juga.
Raka benar-benar tak menyangka Lasmi bisa marah seperti itu. Ternyata Raka belum benar-benar mengenal Lasmi selama 6 bulan ini.
“aku kira kau mencintaiku Las.”kata Raka
“apa?cinta? ya.. memang aku akui memang aku menyimpan rasa padamu. Namun,selama ini kau tak kunjung menyatakan cinta padaku. Aku lelah menunggu. Apalagi 1minggu ini kau menghilang tanpa kabar.dan saat itu Fadli menyatakan cinta padaku. Aku pikir daripada menunggumu,akan lebih memilih menerima cintanya. Aku tak bisa menunggu terlalu lama” kata Lasmi.
“Las,aku hanya pergi 1minggu. Tak bisakah kau setia menunggu hanya dalam waktu 1minggu??aku tak menyangka!” Rakapun pergi dari rumah Lasmi.   

“arggghhh!!wanita sialan!!” umpat Raka didalam mobil. Ia memukul stir dengan keras. Raka benar-benar kecewa pada Lasmi. Raka benar-benar kecewa pada Lasmi. Ia tak menyangka hanya dalam waktu 1 minggu perasaan Lasmi bisa hilang untuk Raka.padahal dalam waktu 6 bulan Raka selalu ada untuknya setiap hari.
Tiba-tiba Raka teringat pada mantan kekasihnya,Sofie. Raka menjadi merasa amat bersalah meninggalkan wanita sebaik Sofie yang dengan tulus mencintainya demi seorang wanita yang tak setia seperti Lasmi. Rakapun pergi ke rumah Sofie.ia ingin meminta maaf pada Sofie dan ingin meminta agar Sofie mau kembali padanya. Mobil Rakapun meluncur ke rumah Sofie.
Raka mengetuk pintu rumah Sofie. Pembantu Sofie membukakan pintu. Namun, kata pembantu itu Sofie pergi ke Bali menyusul kedua orang tuanya yang tinggal di Bali karena bekerja disana. Sofie akan melanjutkan sekolahnya disana. Memang Sofie selama ini hanya tinggal bersama pembantunya di rumah yang besar dan mewah itu. Ia tak ingin ikut orang tuanya karena ia ingin bersama Raka. Namun,ternyata Raka membuat hatinya hancur dan akhirnya Sofie memilih menyusul orang tuanya.
Raka bertanya pada pembantu Sofie apakah ada titipan Sofie untuk dirinya. Dan pembantu itu memberikan sepucuk sura yang ditulis Sofie sebelum ia berangkat. Isinya begitu singkat hanya kalimat “terimakasih. Semoga kau bahagia dengan Lasmi”
Raka meninggalkan rumah Sofie.ia pergi ke pantai. Disana ia berteriak-teriak melepaskan semua emosi yang ia rasakan. Ia benar-benar pedih ditinggalkan oleh Lasmi yang ia anggap baik ternyata didalamnya tidak, juga Sofiewanita yang ia anggap tak baik tetapi didalamnya ternyata luar biasa baik.
“wanita seperti apa yang harus aku cintai??!! Wanita seperti apa??!!” teriak Raka pada laut.

                                   Ditulis oleh  Imaniar Yordan Christy. Krobokan,29 Juni 2011

No comments:

Post a Comment

my blog is dofollow. please comment, but do not spam. thanks